CIREBON - Pemilihan wakil wali kota (wawali) Cirebon sisa masa jabatan 2013-2018 menemui babak baru. Panitia pemilihan (panlih) wawali tidak menggelar pemilihan Rabu (24/6/2015) ini sebagaimana dijadwalkan semula, lantaran pecah kongsi parpol pengusung menjadi dua kubu.
Panlih, hari ini menggelar rapat pembentukan panitia khusus (pansus) yang akan mengubah tata tertib mekanisme pemilihan wawali.
Ketua Panlih Wawali yang juga Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan, setelah berkonsultasi dengan gubernurJabar, ada klausul yang diubah dalam mekanisme pemilihan wawali Cirebon. Klausul itu, kata dia, terkait peraturan kelengkapan berkas, penetapan calon, dan penetapan wawali.
"Tatib yang baru ini juga agar senantiasa on the track, jangan melenceng kemana-mana. Pembentukan tatib juga untuk menentukan berapa lama lagi waktu yang diperlukan untuk pemilihan wawali," kata Edi saat dihubungi, Rabu (24/6/2015).
Pemilihan wawali berdasarkan jadwal lama digelar pada hari ini melalui rapat paripurna DPRD Kota Cirebon. Namun lantaran pecah kongsi parpol pengusung menjadi dua kubu, pemilihan menjadi tertunda.
Partai Demokrat mengajukan Toto Sunanto dan Eti Herawati sebagai bakal calon wawali sisa masa jabatan 2013-2018. Pengajuan dua nama tersebut tanpa ada tanda tangan pimpinan Partai Golkar dan PPP sebagai parpol pengusung.
Sementara Partai Golkar dan PPP mengajukan Toto Sunanto dan Muksidi sebagai bakal calon wawali sisa masa jabatan 2013-2018. Pengajuan dua nama ini tanpa ada persetujuan dari pimpinan Partai Demokrat dan walikota Cirebon.
Panlih menganggap, apa yang diajukan dua kubu tersebut tak memenuhi syarat. Panlih beralasan, bakal calon wawali yang diajukan ke Panlih harus disetujui parpol pengusung dan melampirkan tanda tangan walikota. [ded/tribun]
Posting Komentar