Headlines News :
    Bisnis Pintar Bunda

    Pilkada Kab. Bandung: Demokrat & PDIP Siap Beri Kejutan Untuk Dadang Naser

    BANDUNG - Majunya Dadang Naser dan Gun Gun Gunawan dalam Pilkada 2015 melalui jalur Independen, cukup mengejutkan dua partai besar, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Reaksi dari keduanya, siap membuat kejutan untuk bertarung dengan Dadang Naser sebagai calon petahana yang sejatinya merupakan kader partai Golkar tersebut.
    “Ini yang membuat dinamika politik menjadi berubah. Karena Partai Demokrat sebelumnya sudah menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Partai Golkar dan PKS,”ungkap Sekjen DPD Partai Demokrat Jabar, Herlas Juniar kepadas wartawan, di Gedung DPRD Jabar, Kamis (25/06).
    Herlas mengakui, majunya kembali Dadang Naser sebagai calon bupati ini sempat menimbulkan perbedaan di tubuh partai demokrat. Perdebatan itu akhirnya mengerucut pada pengusungan calon lain selain Dadang Naser dengan jalan berkoalisi.
    “Ini menjadi rancu bagi partai Demokrat, sebab dalam perjalanan sebuah partai politik belum pernah mendukung calon yang maju dari jalur independen,”katanya.
    Di sisi lain, lanjut dia, menjadi persoalan tersendiri karena sebuah partai politik tidak ikut mengusung sendiri calonnya ataupun berkoalisi, menjadi tanda tanya bagi masyarakat.
    Namun Herlas belum menyebutkan secara gamblang kejutan apa yang akan disodorkan. Partai berlambang bintang mercy ini menegaskan akan mengusung calon yang bisa mengimbangi popularitas Dadang Naser.
    Sikap yang sama disampaikan PDI Perjuangan. Partai banteng moncong putih ini siap mengejutkan Dadang Naser dalam pertarungan politik serentak bersama tujuh kabupaten-kota lainnya di Jawa Barat pada Desember 2015 tersebut.
    “Karena incumbment (Dadang Naser) sudah menyatakan maju melalui independen, maka PDIP siap membuat kejuatan,”tegas TB Hasanuddin, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, di Bandung, pekan lalu.
    Namun TB pun belum menyebutkan kejuatan apa yang akan dibuat oleh partainya, baik figur yang akan diusung atau formasi koalisi partai untuk pertarungan politik tersebut. Ia hanya menyatakan soal waktu terkait kejutan tersebut.
    “Minggu depan kita siap beri kejutan di Kabupaten Bandung,”tegasnya. [ded/KR]

    Imbangi Dadang Naser, Demokrat Jajaki Koalisi dengan PDIP dan Gerindra

    BANDUNG – Partai Demokrat Jabar tengah menjajaki komunikasi politik dengan PDI Perjuangan dan Gerindra untuk Pilkada di Kabupaten Bandung. Komunikasi yang mengarah pada koalisi ini dilakukan untuk mengimbangi kekuatan calon bupati incumbment Dadang Naser-Gun Gun Gunawan dalam pilkada yang akan digelar pada Desember mendatang tersebut.
    “Saat ini penjajakan koalisi sedang dilakukan dengan berbagai partai seperti PDIP dan Gerindra dan partai lainnya,”ungkap Herlas Juniar, Sekjen DPD Partai Demokrat Jabar, di Gedung DPRD Jabar, Kamis (25/06).
    Namun Herlas belum menyebut nama figur calon yang akan diusung untuk mengimbangi popularitas Dadang Naser yang maju dari jalur independen tersebut. Hingga kini, pihaknya masih melakukan kajian dengan melihat perkembangan dan dinamika politik yang ada. [ded/KR]

    Diterpa Isu Perpecahan, Politisi Demokrat: KDB Masih Solid dan Bersatu

    DEPOK - Koalisi Depok Bersatu (KDB) diterpa isu perpecahan lantaran perbedaan pendapat mengenai calon yang bakal diusung pada Pilkada 9 Desember mendatang. Salah satu partai koalisi menegaskan bahwa KDB tetap solid.
    Politisi Partai Demokrat Kota Depok, Muhamad Taufik, mengatakan bahwa saat ini KDB masih solid dan bersatu dalam tujuan membangun Depok secara bersama. Selain Demokrat, lima partai lain yang bergabung di antaranya PAN, Nasdem, Hanura, PPP, dan PKB.
    Taufik mengakui bahwa saat ini KDB dilirik oleh partai yang belum berkoalisi dengan partai manapun. Namun, KDB masih tetap solid meski diterpa isu perpecahan.
    “Kemungkinan untuk bisa berkoalisi dengan partai lain di luar KDB masih sangat mungkin terjadi. Tapi pastinya hal yang harus dipikirkan saat ini adalah bagaimana KDB harus tetap solid dan nyatanya hingga saat ini memang masih solid,” katanya, Rabu (24/6/15).
    Tim Penjaringan KDB ini menambahkan, ketika terjadi kesepakatan berkoalisi maka hal yang perlu diperhatikan ialah kebesaran hati setiap kader maupun calon masing-masing partai. Mekanisme yang sudah dibentuk melalui survei internal partai maupun bersama harus dijunjung tinggi demi mencapai kemaslahatan partai yang tergabung dalam koalisi.
    “Sehingga dari situ bisa melahirkan satu figur yang diinginkan oleh partai yang tergabung di dalam koalisi,” tegasnya.
    Ketika ditanya perihal figur bakal calon yang akan diikutsertakan pada hasil survei partainya, dia menjawab bahwa saat ini pihaknya tetap berkosentrasi pada tiga figur sebelumnya, yakni Edy Sitorus, Siti Nurjanah, dan Agung Witjaksono. Selebihnya, ketentuan siapa yang bakal maju dalam perhelatan Pilkada Depok 9 Desember mendatang diserahkan kepada tim penjaringan yang dilakukan secara bersama dengan partai yang tergabung di dalam KDB.
    “Dari Demokrat sendiri melakukan penggodokan kepada tiga kandidat, itupun dari DPD dan tidak ada calon dari DPP. Selebihnya akan dievaluasi melalui tim penjaringan dari koalisi,” simpul dia. [ded/depoknews]

    Waspadai Eksodus Pemilih, Pengawasan dari Semua Elemen Harus Berjalan Baik

    DEPOK - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Depok, Siti Nurjanah, meminta kepada para penyelenggara pemilu untuk lebih optimal dalam menjalankan kinerjanya. Terutama dalam hal mempersiapkan segala tahapan pemilihan walikota dan wakil walikota Depok 2015. Seperti tahapan pemutakhiran data pemilih.
    “Data pemilih yang dimiliki harus valid dan terbaru. Jangan ada data penduduk yang sudah meninggal, tapi masih masuk dalam data pemilih. Begitu pun dengan warga yang sudah pindah rumah,” kata Siti Nurjanah, di gedung DPRD kawasan Kota Kembang, Selasa (23/6).
    Ia mengatakan, bila KPU tidak teliti dalam melakukan pemutakhiran data, maka data pemilih yang sudah meninggal, maupun pindah domisili, rawan dipakai untuk memberikan suara oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sewaktu proses pemungutan suara pada 9 Desember.
    “Data orang meninggal kalau masih ada di daftar pemilih tetap (DPT) pilkada bisa saja dipakai orang lain untuk memberikan suara. Bahkan orang tersebut bisa dua kali memilih atau dipakai oleh orang dari luar Depok,” katanya.
    Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jajaran KPU di tingkat kelurahan sampai kecamatan harus dapat mencegah adanya eksodus pemilih, khususnya di daerah perbatasan Kota Depok.
    “Untuk pemutakhiran data, saya dengar sudah ada sistem informasi data pemilih (sidalih) untuk mencoret warga yang sudah tidak bisa memilih. Karena itu, dibutuhkan orang-orang yang teliti dan mahir komputer dan internet untuk mengoperasikan itu. Dan ini bukan perkara yang mudah,” katanya.
    Siti Nurjanah yang masuk bursa bakal calon (balon) walikota dari Partai Demokrat ini pun meminta para penyelenggara pemilu, KPU dan Panwaslu rutin berkoordinasi dengan kepolisian, dan masyarakat.
    Karena ini untuk keamanan dan kondusifnya penyelenggaraan pilkada, dari semua tahapan sampai pelantikan walikota baru.
    “Pengawasan dari semua elemen, termasuk dewan, LSM dan wartawan, serta masyarakat harus berjalan baik,” kata Siti Nurjanah. [ded/pojoksatu]
     
     warung 
nyingkur
    Ingin punya web/blog? Hubungi 0817207081/elharawy@gmail.com
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger