Headlines News :
Home » , » Pilkada Kab Bandung, Demokrat Tak Koalisi dengan PDIP

Pilkada Kab Bandung, Demokrat Tak Koalisi dengan PDIP

Written By Rahman Elharawy on Senin, 08 Juni 2015 | 19.57


BANDUNG - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bandung, Endang membantah telah melakukan kesepakatan politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk sama-sama berkoalisi mengusung calon bupati bersama partai-partai lainnya.

"Itu tidak benar, karena sampai saat ini kami menjaga komitmen yang telah dituangkan dalam MoU dengan Partai Golkar untuk mengusung Dadang Naser," kata Endang.

Endang melanjutkan, sampai saat ini, pihaknya belum pernah membicarakan kesepakatan dengan PDIP serta partai lainnya. Begitu juga di tingkat DPD dan DPP Partai Demokrat, ia berkeyakinan sama dengan dirinya.

"Sampai saat ini kami belum pernah membicarakan hal tersebut. Dan saya yakin di tingkat DPD dan DPP Demokrat pun sama dengan saya, karena baru kemarin saya rapat bersama DPD, tidak ada pembicaraan atau bahkan kesepakatan ke sana," ujarnya.

Menurut Endang, komitmen untuk tetap berkoalisi dengan Golkar mengusung Dadang Naser ini dijaga. Tapi sampai saat ini belum ada kepastian, apakah yang bersangkutan akan mencalonkan diri dari perseorangan.

"Itu hanya wacana, karena yang bersangkutan belum melakukan pendaftaran. Apalagi pendaftaran dari partai kan dimulainya pada 26 Juli, jadi bisa saja terjadi perubahan," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung berkeyakinan jika partai sebesar Golkar, tidak mungkin tidak menempatkan calon bupatinya. 

Apalagi, partai berlambang pohon beringin ini cukup berpengalaman. Sehingga, kata dia, pastinya para elit partai Golkar pun tidak mungkin mengabaikan hal itu.

"Golkar itu partai besar dan di dalamnya banyak orang-orang cerdas. Tidak mungkin elit partai ini akan melepaskan pilkada yang sangat penting ini," katanya.

Namun, kata Endang, seandainya Dadang Naser benar-benar maju melalui jalur independen pun, pihaknya tidak akan mempersalahkan. Serta tetap memberikan dukungan. Meskipun dukungan tersebut, tentunya dilakukan secara informal.

"Kecuali jika pihak Dadang Naser tidak lagi berkomitmen dengan MoU yang telah kita sepakati. Bisa saja kami juga mencabut dukungan kepada beliau," ujarnya. [ded/inilahkoran]
Share this post :

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger