Kenapa demikian? Kalau
didefinisikan dengan jelas, maka hukum syar’inyapun jadi jelas (tidak
abu-abu) dan bursa efek bakal bubar karena orang bakal tahu belangnya. Jawab beliau
Ini sama dengan kata teroris. Ia adalah hantu yang tidak pernah
didefinisikan amerika dan dunia internasional dengan jelas. Kalau
didefinisikan dengan gamblang maka ia akan menghantui kepentingan mereka
dan segala kegiatan yang bernama terorisme akan tertuju pada hidung
mereka sendiri .
Jangan heran, kalaulah ada penjahat yang
membantai sejuta orang dan memperoleh restu dari pemilik istilah,
tiba-tiba ia tidak disebut sebagai teroris. Kebrutalannya hanya disebut
sebagai pembelaan diri dan endingnya bahkan dialah yang disebut
pahlawan. Coba saja tonton film perang amerika vs vietnam.
“Memberantas Teroris” Inilah isu yang sedang digadang-gadang oleh media
Mesir ke luar sekarang ini. Bahkan Penasehat politik presiden kudeta
sementara mesirpun, Musthafa Hijazy dengan terang-terangan menyatakan
bahwa apa yang terjadi di mesir adalah Perang yang disulut oleh kaum
extrimis dan teroris.
Tuduhan ini tentu harus dilandasi bukti kongkrit di lapangan.
Setelah mereka (media dan pemerintah kudeta) gagal untuk meyakinkan
dunia bahwa ikhwan adalah dalang pembantaian di halaman depan monumen
anwar sadat dan rabea adawea square, akhirnya mereka merancang bukti
lain yang dianggapnya logis, diantaranya adalah:
1- Pembakaran gereja koptik di almenia
2- Pembakaran kantor polisi cabang al-Warraq
3- Pembakaran kantor pusat propinsi geza
4- Menempatkan Sniper di atas menara masjid al-fath RAMSES.
5- Pembakaran Kantor Al-Muqawilun arab
Pembakaran dilakukan tatkala para demosntran tengah melewati gedung
tersebut, sehingga mudah untuk menuduhkan semua pelaku kriminal kepada
IM.
Ternyata, mereka dipermalukan di hadapan rakyatnya sendir
dengan skenario kuno ini, karena hal serupa pernah dilakukan pada tahun
2011 saat revolusi dan menjadi rahasia umum bahwa pelakunya adalah
aparat.
Gereja mary girgis di al-menia misalnya, Uskup Ayub Yusuf
penanggubg jawab gereja Mary Girgis Almenya memastikan yg menyerang
gerejanya adalah para preman dan bukan demonstran. Dinatara bukti
kuatnya adalah bahwa polisi tidak ada yang mau datang tatkala ditelephon
untuk menyelamatkan bangunan.
Begitupun dengan kantor polisi
cab. Al-warraq. Aiman Nur, ketua partai Masa depan baru (partai sekuler)
tatkala menyaksikan siaran tv yang meliput kejadian, dengan berani
mengatakan: Saya yakin bahwa pelakunya adalah aparat dan saya bisa
menyebutkan kepada anda siapa-siapa pelakunya. Sebagaimana ditayangkan
pada tv mesir (sudah saya ceritakan di status sebelumnya “Kemarahan yang
terorganisisr)
Mengenai kantor pusat propinsi geza, masyarakat
yang menjadi saksi mata menyebutkan bahwa kantor dibakar sebelum
demonstran datang.
Adapun kantor al-Muqawilun al-arab, direkturnya
sendiri mengakui bahwa yang membakar adalah helikopter aparat, karena
kebakaran ada di lantai atas sedangkan demonstran berada di bawah
gedung, sampai akhirnya ia dipecat.
Adapun sniper yang ramai
disiarkan di tv-tv mesir bahwa ia adalah orang ikhwan yang menembakin
para polisi dari atas menara. Imam masjid al-fath dengan berani
mementahkan bukti tersebut bahwa menara masjid ada di bawah penguasaan
militer, dan pintu masuknyapun bukan dari dalam masjid tapi dari luar.
Dan luar masjid sudah dikuasai aparat. Kalau benar orang IM, seharusnya
mereka naik ke atas menara dan menaangkap orangnya. Lalu, memBeritahukan
kepada masyarakat nama pelaku, senapan dan peluru yang digunakan.
Tapi tidak dilakukan, karena sama dengan membuka kedok sendiri. Imam masjidpun di tangkap aparat.
Saya kira isu seperti ini akan terus digulirkan,, Kita sebagai penonton
di negeri ini jangan sampai dikibulin atau terkecoh dengan berita yang
“la yajlis”.
Mudah-mudahan lisan kita terjaga dari latah atas
istilah yang sangat sangat merugikan umat islam, memojokkan dan
merendahkan ini.
Kita kalungkan saja istilah itu kepada pemiliknya, jangan sampai umat yang memakainya atau kita yang memakaikannya kepada umat.
wallahu 'alam
Penulis: Jamaludin Junaedi
Posting Komentar