Headlines News :
Home » , , , » MEMBERANTAS TERORIS

MEMBERANTAS TERORIS

Written By Rahman Elharawy on Senin, 19 Agustus 2013 | 04.17

Teringat pelajaran DR Sa’dudin Hilaly di lembaga fatwa mesir tentang fikih kontemporer tema Bursa Efek. Kata beliau: Tidak ada satupun definisi yang jelas tentang bursa efek.


Kenapa demikian? Kalau didefinisikan dengan jelas, maka hukum syar’inyapun jadi jelas (tidak abu-abu) dan bursa efek bakal bubar karena orang bakal tahu belangnya. Jawab beliau 

Ini sama dengan kata teroris. Ia adalah hantu yang tidak pernah didefinisikan amerika dan dunia internasional dengan jelas. Kalau didefinisikan dengan gamblang maka ia akan menghantui kepentingan mereka dan segala kegiatan yang bernama terorisme akan tertuju pada hidung mereka sendiri . 
Jangan heran, kalaulah ada penjahat yang membantai sejuta orang dan memperoleh restu dari pemilik istilah, tiba-tiba ia tidak disebut sebagai teroris. Kebrutalannya hanya disebut sebagai pembelaan diri dan endingnya bahkan dialah yang disebut pahlawan. Coba saja tonton film perang amerika vs vietnam.

“Memberantas Teroris” Inilah isu yang sedang digadang-gadang oleh media Mesir ke luar sekarang ini. Bahkan Penasehat politik presiden kudeta sementara mesirpun, Musthafa Hijazy dengan terang-terangan menyatakan bahwa apa yang terjadi di mesir adalah Perang yang disulut oleh kaum extrimis dan teroris.

Tuduhan ini tentu harus dilandasi bukti kongkrit di lapangan.
Setelah mereka (media dan pemerintah kudeta) gagal untuk meyakinkan dunia bahwa ikhwan adalah dalang pembantaian di halaman depan monumen anwar sadat dan rabea adawea square, akhirnya mereka merancang bukti lain yang dianggapnya logis, diantaranya adalah: 
1- Pembakaran gereja koptik di almenia
2- Pembakaran kantor polisi cabang al-Warraq
3- Pembakaran kantor pusat propinsi geza
4- Menempatkan Sniper di atas menara masjid al-fath RAMSES.
5- Pembakaran Kantor Al-Muqawilun arab
Pembakaran dilakukan tatkala para demosntran tengah melewati gedung tersebut, sehingga mudah untuk menuduhkan semua pelaku kriminal kepada IM.

Ternyata, mereka dipermalukan di hadapan rakyatnya sendir dengan skenario kuno ini, karena hal serupa pernah dilakukan pada tahun 2011 saat revolusi dan menjadi rahasia umum bahwa pelakunya adalah aparat.
Gereja mary girgis di al-menia misalnya, Uskup Ayub Yusuf penanggubg jawab gereja Mary Girgis Almenya memastikan yg menyerang gerejanya adalah para preman dan bukan demonstran. Dinatara bukti kuatnya adalah bahwa polisi tidak ada yang mau datang tatkala ditelephon untuk menyelamatkan bangunan. 

Begitupun dengan kantor polisi cab. Al-warraq. Aiman Nur, ketua partai Masa depan baru (partai sekuler) tatkala menyaksikan siaran tv yang meliput kejadian, dengan berani mengatakan: Saya yakin bahwa pelakunya adalah aparat dan saya bisa menyebutkan kepada anda siapa-siapa pelakunya. Sebagaimana ditayangkan pada tv mesir (sudah saya ceritakan di status sebelumnya “Kemarahan yang terorganisisr)

Mengenai kantor pusat propinsi geza, masyarakat yang menjadi saksi mata menyebutkan bahwa kantor dibakar sebelum demonstran datang.
Adapun kantor al-Muqawilun al-arab, direkturnya sendiri mengakui bahwa yang membakar adalah helikopter aparat, karena kebakaran ada di lantai atas sedangkan demonstran berada di bawah gedung, sampai akhirnya ia dipecat.

Adapun sniper yang ramai disiarkan di tv-tv mesir bahwa ia adalah orang ikhwan yang menembakin para polisi dari atas menara. Imam masjid al-fath dengan berani mementahkan bukti tersebut bahwa menara masjid ada di bawah penguasaan militer, dan pintu masuknyapun bukan dari dalam masjid tapi dari luar. Dan luar masjid sudah dikuasai aparat. Kalau benar orang IM, seharusnya mereka naik ke atas menara dan menaangkap orangnya. Lalu, memBeritahukan kepada masyarakat nama pelaku, senapan dan peluru yang digunakan.
Tapi tidak dilakukan, karena sama dengan membuka kedok sendiri. Imam masjidpun di tangkap aparat.

Saya kira isu seperti ini akan terus digulirkan,, Kita sebagai penonton di negeri ini jangan sampai dikibulin atau terkecoh dengan berita yang “la yajlis”. 

Mudah-mudahan lisan kita terjaga dari latah atas istilah yang sangat sangat merugikan umat islam, memojokkan dan merendahkan ini.
Kita kalungkan saja istilah itu kepada pemiliknya, jangan sampai umat yang memakainya atau kita yang memakaikannya kepada umat.
wallahu 'alam

Penulis: Jamaludin Junaedi
Share this post :

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger